EPISODE 1
Ketika saraswati menari
Terhanyut dalam tarian sedih
Melihat anak-anaknya terdampar
Dalam gemilang modernitas yang gagap
Terlukis dalam kaca kaca penuh pesona
Tanpa tahu harus berbuat apa?
Tentang keindahan? (hidup)
Dalam gelombang mimpi-mimpi
Pada anak-anak generasi instant
Jakarta.dibawah kaca-kaca plaza indonesia
Januari 2005
Di dalam kaca-kaca
Aah… banyak sekali pertunjukan di dalamnya
Opera besar tentang pementasan hitam
Yang gelap gagap di tengah lampu-lampu bertebar
Tersesat tanpa jalan
Terjual dalam mimpi-mimpi
Mereka
Dia
Kamu
Dan aku
Jakarta 9 januari
Diantara bunga-bunga
Menabur aroma dan warna
Yang terselip pada bara
Menemukan dirinya
Kosong dan berdebu
Jakarta 10 januari
Ketika aku
diatas awanmu
Terbawa
angin dan terbang
Hanya
terlintas
Ingin
melihat dirimu
Dari atas,
dari awan-awan
Telah
berubahkah dirimu?
Atau
Masihkah
tetap dirimu yang dulu
Ketika melintas di langit surabaya,januari 2005
Melihat
citramu dari angkasa
Petak sawah
dan perkampungan
Sungai-sungai
dan percabangan
Bangau-bangau
yang turun menjemput diatas tanahmu
Lautan dan
bibir pantai
Melihat
citramu dari angkasa
Tentang
dewi swasembada
Tentang
indahnya negeri
Tentang
indahnya cerita
Tentang
alam yang kaya
Tanpa kita
sadar
Tentang
cerita
Pada masa
yang telah berubah
Dalam kabin pesawat,januari 2005
Fajar
merekah di atas jatiasih
Ketika
sanghyang kala
Meniupkan
hari
Menjalankan
waktunya
Ada yang
berubah
Dan tak
seperti kemaren
Bersama
orang-orang yang bergegas
Kebon
bengkel studio,bekasi.2005
Pada waktu
yang terdalam bersama cita
Bergulung
pada ombak berbentur dengan batu
Pada
karang-karang
Memecah dan
berdesir
Putaran
puting beliung
Membawaku
pada segenggam waktu
Yang telah
berlalu
Dan
terdalam bersama cita
Kebon bengkel studio.bekasi 2005
Semalam
saat waktuku terjaga
Aku
melihatmu
Berlari dan
menjauh
Sesaat aku
berteriak
Pada kala
Agar ia
menghentikan waktu
Agar kau
terhenti
Agar aku
dapat meraihmu
Untuk satu
saat
Di dalam
hitunganya
Kebon bengkel studio.bekasi 2005
Cintaku
bermain api
Api bermain
cinta
Api dan
cinta membakar diriku
Cinta dan
api ikut terbakar
Bersamaku
bermain cinta
Bercinta
pada api
Dan
membakar diriku
Cozy studio work.bumi asri 2005
Setapak
demi setapak aku terseret
Pada hulu
maut
Dalam
rajah-rajah pada dinding berbatu
Yang telah
tertulis
Tentang
takdir
Tentang
maut
Tentang
nasib
Dan
peruntungan
Untuk
apakah kita menangis?
Dan untuk
apa
Kita
tertawa?
Desember 2004
Pada pagimu
aku begerak
Mengoyak
kabut-kabut putih
Menerobos
kumpulan udara-udara dinginmu
Dalam sepi
ketika tubuhku terbawa
Menuruti
arus hati
Bergejolak
mencari
Pada api
aku berlindung
Setiap
gerak pada setiap nyala
Berkata
pada bait – bait syair yang kau dengungkan
Aku
melihatmu sebagai ada
Dalam
sebuah nilai yang tak tersentuh olehku
Tak pernah
aku dapat meraihnya
Pada malamu
ketakutanku
Untuk
setiap tangis, untuk setiap doa
Berharap
untuk kehidupan
Terselimuti
gelisah
Tentang
Esok
Tentang
Lusa
Dan sisa
kemarin
Yang masih
melekat
Malam
beranjak pagi. Malang oktober 2005
Ingin ku
mendengar ceritamu
Diluar,
tentang hiruk pikuknya dunia
Hai
kehidupan..
Malang okt
2005
Cerita tentang pagi
Menari
diatas fajarmu
Menabur
mimpi di awal hari
Berharap
berbenih,tumbuh dan berbuah
Merekah
diatas jalan jalan berbatu
Berjalan
dan bermimpi lagi
Berharap
diatas harapan
Langkahi
hari untuk mengerti
Plank plunk kafe. Sept 2005
Apiku
menyala di dada kiri
Bintang
bersinar dan berpendar
Kurasakan
bara dalam hati
Tertawa,
sakit, dan menangis
Laksana
terbang dalam hidupku
Tanah-tanah
retak bergolak
Menenggelamkanku
Bersama
waktu
Dan
terbakarnya dada kiri
Plank plunk kafe.sept 2005
Malam,
ketika aku berfikir tentang waktu
Tentang
kejujuran yang beranjak pergi
Menyisir
anak-anak sungai
Aku melihat
anthurium itu memerah
Ketika kau
memberikanya untukku
Angin
berdesir memecah bola-bola mimpi
Dan
menyudutkan diriku ke tepi
Ketika ku
rangkai dengan bait kata,cinta dan waktu
Aku yang
terdiam saat kau datang
Terpojok
menepi, menepati janji
Pada malam
berfikir tentang waktu
Sms untukmu, pada catatan tanggal di bukumu,des 04
Aku ingin
melihatmu jujur
Pada senyum
di bibir
kawan
Malang
2005
Matahati
yang tak pernah bisa melihat kembali
Bersama
mengalirnya darahmu di nadiku
Surabaya.2005
Berbicara
pada tanah
Dimana kau
di lahirkan
Berkawan
dengan darah
Dimana kau
di persatukan
Aku
memberimu waktu
Ketika kau
harus berjalan
Aku
memberimu api
Ketika kau
butuh penerang
Dan aku
memberimu nurani
Ketika kau
harus merasakan
Dan kaupun
tahu
Kemana kau
harus melangkah
Berfikirlah
!
Merenunglah!
Dan kau pun
tahu
apa yang
harus kamu lakukan
kawan.
Malang 2005
Aku masih
menunggumu
Dalam
lingkaran waktu
Kawan.
Karena
mimpimu
Adalah juga
mimpi diriku
Aku juga
percaya
Bahwa
lingkaran itu
Akan
berakhir
Pada satu
titik Pertemuan
Karena aku
masih menunggumu
Dalam
lingkaran
Kawan
Bumi asri, kamarku 2005
Yah….
Kadangkala dari kita
Harus
terbiasa
Menghadapi
hal-hal yang biasa
Karena
semua
Akan
menjadi biasa saja
Bumi asri,kamarku 2005
Cahayaku
tidak pernah ragu
Tuk lari
dari matahari
Seperti
angan dan mimpiku
Untuk
menjelajah duniamu
Aku akan
melindungi mimpi
Dimana
waktu tak bisa menyentuhnya
Tak juga
kubiarkan ia (waktu)
Mengambilnya
(dariku)
Aku takkan
meraih mimpi itu
Hanya
membawanya pergi saja
Dan
membuatnya
Bersatu
dengan diriku
Jogjakarta.2005
Senandung pada hari tanpa merindu
Dalam ruang ketika kau terbaca
Pada bait – bait mantra
Tentang mimpi – mimpi yang terbelah
Aku menyentuhmu pada kata
Menusuk dirimu dengan hati dalam rasa
Membangun ruang pada bunga – bunga
Pada putih….
Pada hitam
Juga pada abu – abu mu…
Senandung pada hari tanpa merindu
Terdiam tak terasa membisu
Satu jam telah berlalu…
Malang
2005
0 komentar:
Posting Komentar